-->

A K S I-R A M P A K


Oleh: Siddiqurrohman abad arz

Kata aksi, mungkin sudah hafal lafad maupun maknanya.
Rampak? Mungkin iya dan tidak. Baiklah.

Kita coba detek secara makna bahasa madura. "Rampak" sering digunakan oleh orang madura sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan secara bersama dan kompak. Dalam pribahasa yang sering digunakan berbunyi "Rampak naong pajelenneh" untuk sepasang penganten yang lagi berjalan dengan kaki dan ketukan langkah yang kompak. Dilain itu, kata rampak digunakan pula pada nama gendang moderent dan nama tarian tradisionl jawa. Tari rampak merupakan tari kreasi jawa yang menceritakan semanagt prajurit untuk maju kemedan perang. Tarian ini sangat atraktif penuh semangat tak seperti kebnyakan tari jawa yang lemah lembut gemulai gerakannya. Dipadu dengan tabuhan gendang sebagai alat musik utama.tarian ini biasanya dimainkan lebih dari dua penari.

Di kamus KBBI kata itu muncul dengan arti 1. Bercabang banyak, 2. Banyak pakaian dan hiasan yang digunakan, 3. Melanggar hingga roboh, 4. Tumbang atau roboh, 5. Terdengar teratur. Cukup sekian, biar tidak jadi nerangin bahasa Indonesia. 

Kata rampak, awal saya mendengar dari "Bert kalenderman " sebagai kritik gerakan sosial yang pada masa itu ramai digunakan menjadi hal yang lumrah, katanya bert. Entah definisi yang di atas yang mana yang cocok, rampak saya ingin mendefinisikan sebagai gerakan yang dilakukan secara serempak atau banyak yang mengikuti dalam moments opininya. Dimana secara reflek dilaksanakan tanpa ingin mendalami opini isunya, tanpa mendalami teorinya, tanpa mendalami maksud dan tujuannya, yan terdengar hanya "yang penting ikut". Salah? Tentu tidak, namanya aksi boleh saja tanpa teori. Kalau pakai teori dan pemdalam opininya apa salah? Tentu tidak, namun akan lebih bagus sepertinya. 

Aksi dalam penggalan nasib dan takdir sejarah, banyak yang berhasil dalam revolusinya. Namun ada catatan hitam yang menjadi kritik para peneliti Gerakan dimasa itu. Bahwa karena landasan teori yang kurang dan pendalaman opini yang masih renggang Akhirnya, tidak tau bagaimana kelanjutan perjuangan setelah hajat gerakannya sudah merobohkan kekuasaan yang kejam, tentu anggapannya mereka. Setelah itu, ya selesai. 

Yang kurang apa? Solusi? Tidak. 
Lebih tepatnya menurut saya adalah resolusi. 

Tujuan aksi bukan menang dan kalah, tapi soal kebenaran dan kebaikan. Mungkin orang sufi yang juga mengamininya, hehe.
Karena aksi bukan soal kalah dan menang maka, kalaupun harus kenyang atau kondisi lapar jangan berharap makmur sendiri karena oleh-oleh aksi. Tapi kemakmuran itu untuk mereka semua dan kita semua. Maka terkadang aksi rampak mengacaukan segalanya, jalanan sempit, hidup mereka semakin terjepit. Kita pulang bawa sandal jepit orang hehe. (Guyon Jo).

Surabaya, 07-10-2017


CARA MUDAH UPDATE POSTINGAN:

0 Response to "A K S I-R A M P A K"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel