-->

GENERASI DIKOTAK KOTAK OLEH ORANG SETENGAH TUA


Oleh: Siddiqurrohman Abad Arz*

Dari beberapa gumam tokoh Indonesia bahwa "Peperangan terbesar bukan mengusir penjajah tapi melawan bangsa sendiri " pesan tersirat kalau boleh saya tafsirkan adalah pengaruh luar (penjajah) akan menjelma manusia secara pemikiran dan sikapnya di negeri ini karena dorongan obsesi kepentingan dan kekuasaannya.

Akhir akhir ini banyak saya saksikan semakin menumpuk kasus yang memperjelas beberapa nama yang saya kategorikan seperti di atas. Selain pengaruh media sosial yang menjijikkan, orang orang yang secara struktural dilevel profesinya berbicara se enaknya, berwacana dan menyeru sesukanya. Alhasil, anak kecil yang hanya bermodal copy paste tergiring ikut mengkampanyekan serta tak sedikit terdorong untuk melakukan secara reaksionis. Begitu kira kira pembukaan untuk menterjemahkan orang setengah tua itu.

Selanjutkan saya ingin mengatakan bahwa semua ini karena kedangkalan analisis dan nalar pengetahuan kristis anak muda kita berkiplat pada simbol, termasuk saya cermin besarnya bisa jadi. Mulai dari kata sok ilmiah berupa ideologisasi, kontribusi, cinta NKRI, bela Islam, dan sejenis bahasa terkeren tahun 2000-an ini. Saya ingat betul baru baru kemaren isu FDS mendarat di Indonesia kemudian cepat melayang diangkasa karena satu sama lain berbicara tentang fanitisme dirinya dan lembaga induknya. Waw berhasil rasanya, media online maraup surat google AdSense karena judul judul provokasinya dikonsumsi khayalak umum. FDS ditolak karena kami NU, FDS di dukung karena kami Muhammadiyyah. Simbol simbol itu digelorakan oleh orang orang setengah tua kemudian adek adek tingkatnya disuruh ikut ngekor dibelakangnya, saya yakin sekali orang orang tua (ulama) kedua organisasi mulia itu tidak segampang itu berteriak karena meskipun ada kecondongan dihati nuraninya akan memilih untuk berdoa, berdzikir, mengalirkan seruan bathiniyyah ilahi sehingga hasilnya bisa membawa kebaikan tanpa saling menyalahkan. Dimana dampak dilematisnya juga akan terjadi kepada generasinya yang menuhankan simbol (Organisasi) bukan kebenaran yang membawa kebaikan.

Lainnya, perdebatan perpu ormas juga begitu, dari kubu pro dan kontra saling meluncurkan serangan. Tak heran isu ini disukai juga oleh generasi kita karena siapa yang bersuara akan tampil nama dan wajahnya di media berita online dan televisi, sipihak medi sampek pusing mencari judul yang akan digemari oleh konsumennya karena sekali lengah maka akan hilang rupiah. DKI juga sudah menghasilkan beberapa alumni, iya mereka menyebut dirinya alumni dari setiap momen perkumpulan dan pertarungannya.

Tak lupa di organisasi saya juga ada hal demikian, beberapa stempel maju mundur di atas kertas antara "bergabung" atau "bertempur" suatu saat. Saya denger betul ancaman nakal itu keluar dari beberapa orang orang setengah tua yang mempertaruhkan keinginannya dan bisa jadi kepentingan kuasanya untuk memilih kotak A atau kotak B atau nanti akan mendirikan kotak C. Nah akhirnya beberapa adek adeknya sudah ada yang mengisi daftar persetujuan sampai ada yang melakukan perseteruan antar anggotanya. Simpelnya mereka ikut seruan itu karena melihat si kakak kepalanya sudah botak sehingga kelihatan tua beneran padahal masih setengah tua. Alhamdulillah masih terselamatkan, beberapa orang tua yang lebih suka bersembunyi dibalik layar mengerti kondisi ini kemudian mengetuk hatinya setiap anggota maupun orang orang setengah tua yang masih belum keras hatinya lewat energi angin dan adzan subuh masuk melalui ruas ruas lobang sehingga bisa tetap kokoh kembali komitmennya untuk fokus berdzikir, berfikir, dan beramal sholeh. (Amin)

Semoga Pak Bosku (Jokowi santri rock and roll) bisa mendampingi kotak kotak yang sekarang sudah tidak indah seperti pelangi yang bermacam warna tapi tetap indah. Karena sewaktu waktu akan keropos seperti daun yang kering sehingga mudah terbakar menjadi kemusnahan.

Surabaya, 21 Agustus 2017

*Kontributor Mahasiswa Bergerak

CARA MUDAH UPDATE POSTINGAN:

0 Response to "GENERASI DIKOTAK KOTAK OLEH ORANG SETENGAH TUA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel