Kurang Melibatkan Mahasiswa, PBAK UINSA 2018 Diprediksi Tidak Meriah Dan Terkesan Monoton.

PBAK atau kepanjangan dari Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan adalah
pintu awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal budaya di kampusnya. Dalam PBAK sendiri
akan banyak materi yang harus diterima oleh mahasiswa baru yang berkaitan dengan
organisasi mahasiswa yang ada dikampus itu sendiri, sistem akademik, budaya belajar
mengajar dan tambahan materi lainnya.

PBAK sendiri adalah sebutan baru untuk acara orientesi mahasiswa atau lebih dikenal
dengan ospek yang berlaku pada tahun 2018 dan sebelumnya bernama PKKMB atau
kepanjangan dari Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru mulai berlaku sejak
2016-2017. Serta untuk tahun 2015 keatas nama untuk orientasi mahasiswa baru adalah
OSCAAR yang mempunyai kepanjangan Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater.

Ospek jika kita perhatikan di kampus-kampus lain adalah kegiatan yang
seru dan menyenangkan, dimana mahasiswa baru dan seniornya bisa bertemu untuk
pertama kalinya serta dapat saling kenal satu sama lain. Selain itu, dalam ospek sendiri
adalah panggung untuk mahasiswa bisa menuangkan kreatifitasnya. Seperti pada kampus
didaerah bogor yang akhir-akhir ini viral di sosial media karena berhasil memecahkan rekor
untuk koreografi tiga dimensi dengan 55 model berbeda yang dibentuk oleh seluruh
mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ospek tersebut. Tentu pemecahan rekor tersebut
merupakan jerih payah panitia ospek yang notabenya didominasi oleh mahasiswa dalam
mengonsep kegiatan ospek hingga bisa menjadi seperti itu dan bisa membanggakan
kampusnya dengan memberikan prestasi. Selain itu dalam acara ospek sendiri adalah proses
pemupukan cinta almamater terhadap mahasiswa baru agar dapat memberikan konstribusi
nyata dan dapat memberikan prestasi dan dapat membanggakan kampusnya. Atau jika
semua itu tidak dapat dilakukan , minimal mahasiswa baru merasa bangga menjadi bagian
dari kampus tempat ia belajar.

Akan tetapi hal seperti itu atau keseruan lain yang harusnya didapatkan mahasiswa
baru diperkirakan tidak bisa didapat pada tahun 2018 ini. Hal ini dikarenakan regulasi
tentang orientasi mahasiswa baru telah berubah total. Ditinjau dari kepanitiaan, mahasiswa
hanya diberi jatah dengan kuantitas yang kecil jika dibandingkan dengan acara orientasi
mahasiswa baru ditahun-tahun sebelumnya, hal ini diberlakukan karena acara PBAK ini
adalah “gawe universitas” dan mengurangi adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan
oleh mahasiswa, ujar Prof. Ali Ma’sum selaku wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan dan
kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya dalam rapat koordinasi panitia PBAK 2018 pada hari
Kamis 23/08 di Gedung Twin Tower lantai 9.

Padahal dari pimpinan DEMA, SEMA dan HIMAPRODI se UIN Sunan Ampel Surabaya
telah menyampaikan komitmen bahwa dari pihak mahasiswa tidak akan melakukan pelanggaran-pelanggaran kepada mahasiswa baru yang bersifat perpeloncoan dan
penekanan sesuai dengan keinginan pihak rektorat. Selain itu DEMA SEMA dan HIMAPRODI se UIN Sunan Ampel Surabaya menyatakan
bahwa dari pihak mahasiswa menginginkan angka keterlibatan mahasiswa dalam
kepanitiaan PBAK diperbesar, dikarenakan angka mahasiswa baru yang diterima di UIN
Sunan Ampel Surabaya pada tahun ini meningkat hingga melebihi angka 4000 mahasiswa
sehingga perlu adanya peningkatan angka keterlibatan mahasiswa dalam kepanitiaan PBAK
2018 yang nantinya dapat memberikan keseruan lebih dalam acara PBAK 2018 dan ikatan
silaturahim yang erat antara mahasiswa baru dan kakak tingkatnya.

Kemudian jika ditinjau
dari acara, pada PBAK kali ini tidak ada acara outdoor atau diluar ruangan. Jadi, mahasiswa
baru akan difokuskan pada pemberian materi didalam ruangan yang nantinya akan dibagi
menjadi 3 sesi yakni sesi universitas, fakultas dan prodi. Pemberlakuan model acara seperti
ini dikarenakan pihak rektorat menginginkan adanya kekondusifan acara saat PBAK
berlangsung.

Penulis: Maula

Share this post